Senin, 01 November 2010

1.1 DEFINISI IRIGASI
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 30/PRT/M/2007, Pasal 1 ayat 3 Irigasi adalah usaha penyediaan pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Sistem irigasi adalah prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia.

1.2 SALURAN TANAH
Untuk pengaliran air irigasi, saluran yang berpenampang trapesium tanpa pasangan adalah bangunan pembawa yang paling umum. Biayanya paling murah, pelaksanaan mudah dan cepat, begitu juga pemeliharaannya sangat sederhana tanpa teknologi tinggi. Erosi dan sedimentasi disetiap potongan melintang harus minimal dan berimbang sepanjang tahun, artinya ruas-ruas saluran harus mantap. Sedimen yang memasuki jaringan biasanya hanya mengandung partikel-partikel lempung dan lanau (sedimen melayang) saja dengan diameter d < 0,06 mm. partikel- pertikel yang besar akan tertangkap dan mengendap di kantong lumpur pada bangunan utama. Dalam hal ini sedimen akan diterangkan pada bab tersendiri

1.3 PENAMPANG SALURAN
Bentuk yang paling umum dipakai untuk saluran tanah yang tanpa lapisan penguat adalah bentuk trapesium, sebab stabilitas kemiringan dindingnya dapat disesuaikan.

1.3.1Definisi serta formula dasar dan kriteria hidrolis
a) Definisi
-Kedalaman aliran / depth flow ( h ) : jarak vertikal titik terendah pada suatu penampang saluran sampai ke permukaan bebas.
-Lebar puncak / top soil (T) : lebar penampang saluran pada permukaan bebas.
-Keliling basah / wetted parameter (P) : pangjang garis perpotongan pada permukaan basah saluran dengan penampang melintang yang tegak lurus arah aliran.
-Jari-jari hidrolik /hydraulic radius :rasio luas basah dengan keliling basah.
-Luas basah / water area (A) : luas phaenampang melintang aliran yang tegak lurus arah aliran.
-Kedalaman hidrolik / hydraulic depth (D) : rasio luas basah dengan lebar puncak.
-Faktor penampang / section factor (Z) : kali luas basah dan akar kedalaman hidrolik. Dalam hal ini faktor penampang sangat penting untuk dasar perhitungan aliran kritis, juga untuk perhitungan aliran seragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar